25 June 2015
Category:
Informasi
Comments: Comments Off on Menkominfo: “Kota Cerdas” tingkatkan pelayanan masyarakat

Menkominfo: “Kota Cerdas” tingkatkan pelayanan masyarakat

rudiantaraMenteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, penggunaan konsep “Smart City” atau Kota Cerdas oleh pemerintah daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui pemanfaatan teknologi.

“Smart City adalah satu pemikiran bagaimana meningkatkan pelayanan di masyarakat lewat pemanfaatan teknologi,” kata Menteri saat menghadiri Workshop Seri ke-3 dengan tema “Smart Community For Smart City” yang digagas “Smart Indonesia Initiatives” (SII) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor, Jabar, Selasa.

Menteri mengatakan, saat ini sudah ada 20 pemerintah daerah di Indonesia yang menerapkan konsep “Kota Cerdas” (Smart City)  Jumlah tersebut akan terus bertambah. Beberapa daerah yang sudah mengembangkannya antara lain Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi, Makassar, Aceh dan Balikpapan.

Menurut Menteri, tema “Smart City” yang digunakan masing-masing daerah berbeda sesuai dengan tingkat persoalan yang dihadapinya, seperti di Kota Bogor yang sudah menjadi perhatian semua pihak adalah masalah kemacetannya. “Kemacetan di Kota Bogor sudah menahun, hampir setiap orang yang ingin datang pasti sudah terpikir macet. Bagaimana Pemerintah Kota Bogor mengurai permasalahan kemacetan ini, dengan pemanfaatan teknologi informasi ini,” katanya.

“Masih lemahnya jaringan teknologi tersebut, oleh karena itu masyarakat malas mengakses karena harus mengeluarkan biaya besar,” kata menteri.

Menurut Menteri, saat ini Kemenkominfo sedang meningkatkan penggunaan teknologi dari 3G menjadi 4G yang sudah dimulai di wilayah Indonesia Timur dan paling lambat sekitar November 2015 atau awal 2016 layanan tersebut sudah bisa diakses di wilayah Jawa termasuk Kota Bogor.

“Ke depan jika peralihan teknologi ini sudah meningkat dari 3G menjadi 4G, layanan Bogor Green Room yang menjadi platform Smart City tidak hanya persoalan kemacetan tapi bisa dikembangkan ke layanan kesehatan, seperti jumlah pasien, atau jumlah kamar sehingga mengurangi antrean di rumah sakih,” kata menteri.

Selain memastikan rencana peralihan teknologi 3G ke 4G dan memantau ruang pengendalian “Bogor Green Room”, Menteri juga menganjurkan pemerintah daerah untuk menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai perusahaan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Sumber : http://goo.gl/SFa8v6

Comments are closed.