22 July 2016
Category:
CCTV
Informasi
Comments: Comments Off on Mengenal Pan Tilt Zoom / PTZ Camera

Mengenal Pan Tilt Zoom / PTZ Camera

Pan tilt zoom camera (biasa disingkat PTZ) adalah camera yang bisa bergerak ke kanan kiri (pan), naik turun (tilt) dan melakukan fungsi zoom.

PTZ camera terbagi ke dalam dua kategori, yaitu: konvensional dan telemetry receiver. Perbedaannya terletak pada kabel yang digunakan. camera Sistem konvensional memerlukan sedikitnya 10 penghantar  (kabel isi 10), sedangkan camera telemetry receiver hanya membutuhkan kabel isi 2 saja.

Ilustrasi PTZ camera konvensional:

Pan tilt zoom / ptz camera

Pada sistem konvensional, untuk mengontrol camera diperlukan PTZ Controller. Controller ini memiliki  dua jenis tegangan output, yaitu DC12V untuk lensa dan AC24V atau 220V untuk motor. Pada bagian tengahnya terdapat knop potensiometer yang bertuliskan Lens Speed. Fungsinya untuk mengatur kecepatan Zoom, Focus dan Iris (kecuali untuk jenis Auto Iris).

Pada speed max. gerakan zooming akan cepat, karena tegangan yang keluar adalah 12VDC. Pada kondisi speed min. gerakan zoom akan lambat dan halus, karena tegangan output dari controller berkurang. Adapun kecepatan gerakan motor sudah tidak dapat diatur lagi (factory standard).

Saat ini PTZ camera konvensional masih cukup banyak dipakai di berbagai tempat, seperti di kawasan industri, bank, public area dan kantor pemerintahan. Sekalipun masih berfungsi, namun peralatannya kebanyakan sudah tergolong “kuno”. Keuntungan dari sistem PTZ camera konvensional  adalah:

1. Pan tilt head (motor) memakai tegangan biasa, sehingga mudah dipahami.
2. Harga peralatannya relatif murah.
3. Analisa masalah di lapangan mudah dilakukan.
4. Operator tidak memerlukan pengetahuan khusus dalam mengoperasikannya.

Sedangkan kekurangan dari sistem PTZ camera konvensional ini, diantaranya adalah:
1. Memerlukan banyak penghantar -minimal kabel isi 10-, sehingga instalasinya lumayan berat.
2. Tegangan 12VDC untuk lensa tidak bisa mencapai jarak jauh, umumnya di bawah 200m saja.
3. Harga multicore cable (kabel isi banyak) untuk jarak jauh terbilang mahal.
4. Bentuk motor dan housing-nya besar, sehingga tidak kompak dan terkesan ketinggalan jaman.
5. Popularitasnya mulai tergeser oleh sistem Receiver dan Speed Dome Camera.

Berbeda dengan sistem konvensional, kesulitan dalam instalasi kabel bisa teratasi dengan memakai sistem Receiver.

Lebih Lengkapnya Hanya di…

Comments are closed.