8 March 2018
Category:
Informasi
News
Comments: 0

Google Indonesia Ingin Lahirkan 100 Ribu Developer Tanah Air

isp kuningan

Head of Communication Google Indonesia, Jason Tedjasukmana (tengah), saat sedang memberikan paparan tentang pengembangan developer Indonesia di kantor Google Indonesia, Kamis, 6 Maret 2018. (TEMPO/Mohammad Khory)

ISP KUNINGAN MENTARI – Google Indonesia berkomitmen untuk melatih lebih dari 100 ribu developer di Indonesia sebelum tahun 2020. “Ini merupakan tantangan bagi Google,” ujar Head of Communication Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, di kantor Google Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Maret 2018.

Lebih dari 140 juta orang Indonesia yang mengakses internet dan jumlahnya terus bertambah setiap harinya. Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia.

Karena itu, kata Jason, diprediksi juga transformasi digital di Indonesia juga akan berlangsung, termasuk pertumbuhan startup yang menyediakan solusi mobile. “Kami ingin membantu Indonesia menjadikan negara ini sebagai salah satu kekuatan digital terbesar di regional,” kata dia.

ISP KUNINGAN MENTARI – Developer Relation Program dari Google Asia Tenggara, Erica Hanson, mengatakan bahwa Google mempunyai beberapa program untuk mencapai tujuan itu seperti “Indonesia Android Kejar”.

“Program tersebut bertaraf nasional untuk mengajarkan pemmrograman Android melalui workshop kecil di 10 kota. Sejauh ini Google telah melatih lebih dari 60 ribu orang melalui inisiatif tersebut,” ujar Hanson.

Selain itu, program Google Launchpad Accelerator menjadi salah satu dari beberapa inisiatif untuk memicu dan mempertahankan minat generasi baru developer, entrepreneur dan inovator Indonesia.

Dan pada 2017, Hanson berujar, pakar dan mentor Google telah melatih 13 ribu developer lokal melalui workshop langsung dan kelompok belajar yang didukung dengan fasilitas beajar online Udacity.

Hanson juga menjalankan Developer Student Clubs, yang merupakan program yang dirancang untuk membangun keterampilan kerja para mahasiswa. “Setiap klub dipimpin seorang studen lead yang ditunjuk fakultasnya dan bertugas mengatur kegiatan workshop untuk membantu mahasiswa lain belajar dalam bidang mobile development,” kata Hanson.

(src)

Comments are closed.